1. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik berfungsi untuk mensupply fluida hidrolik pada tekanan
tertentu kepada sistem hidrolik. Pompa ini digerakkan oleh motor
listrik atau sebuah mesin yang dihubungkan dengan sebuah sistem kopling.
Sistem kopling yang digunakan dapat berupa belt, roda gigi, atau juga
sistem
flexible elastomeric.
Pompa hidrolik ada beberapa tipe yang digunakan, yaitu:
- Gear pump: bersifat murah, memiliki ketahanan yang lama
(awet), sederhana pengoperasiannya. Tetapi kelemahannya adalah memiliki
efisiensi yang rendah, karena sifat pompa yang ber-displacement tetap, dan lebih cocok untuk digunakan pada tekanan di bawah 20 MPa (3000 psi).
- Vane pump: murah dan sederhana, biaya perawatan yang rendah, dan baik untuk menghasilkan aliran tinggi dengan tekanan yang rendah.
- Axial piston pump.
Satu jenis pompa hidrolik yang menarik adalah axial piston pump. Pompa ini dapat berjenis swashplate atau juga checkball. Jenis pompa ini didesain untuk dapat belerja pada displacement
yang bervariasi, sehingga dapat menghasilkan aliran dan tekanan fluida
hidrolik yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Jenis yang paling
banyak digunakan adalah swashplate pump. Pompa ini dapat kita ubah sudut swashplate-nya
untuk menghasilkan langkah piston yang bervariasi tiap putaran. Jika
sudut semakina besar, akan menghasilkan debit aliran yang besar dengan
besar tekanan yang lebih kecil, dan begitu pula sebaliknya.
- Radial Piston Pump: digunakan untuk menghasilkan tekanan fluida hidrolik yang tinggi dengan debit aliran yang rendah.
Pompa piston memang memiliki harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan pompa
gear atau
vane. Akan tetapi pada pengoperasian tekanan tinggi memiliki ketahanan yang jauh lebih lama jika dibandingkan jenis pompa yang lain.
2. Valve Kontrol
Valve kontrol pada sebuah sistem hidrolik, selain berfungsi
untuk mengatur besar tekanan yang digunakan, juga berfungsi untuk
mengatur arah aliran dari fluida hidrolik. Arah aliran yang dimaksud
adalah berhubungan dengan sistem aktuator. Arah gerakan yang diinginkan
pada aktuator dikontrol oleh arah aliran dari fluida hidrolik, arah
aliran inilah yang diatur oleh
valve kontrol.
Valve kontrol yang berfungsi untuk mengatur arah aliran biasa disebut dengan
solenoid valve, sedangkan yang untuk mengatur besar tekanan biasa disebut
pressure regulating valve.
Dan berikut adalah beberapa macam
valve kontrol yang biasa dipergunakan:
- Pressure Relief Valves
Valve ini berfungsi untuk membuang fluida hidrolik ke tangki
penyimpan fluida, apabila tekanan fluida lebih tinggi daripada nilai
yang ditentukan.
Simbol dan Skema Pressure Relief Valves
- Pressure Regulating Valves
Valve ini berfungsi untuk mengatur besar tekanan fluida hidrolik agar stabil di nilai tertentu.
Simbol dan Skema Pressure Regulating Valve
- Sequence Valve: berfungsi untuk mengatur sekuen pada
sirkuit hidrolik, seperti contohnya pada saat menggunakan beberapa
silinder hidrolik, yaitu untuk memastikan satu silinder hidrolik telah
maju penuh sebelum silinder lainnya mulai maju.
Simbol dan Skema Sequence Valve
- Check Valve: berfungsi untuk mengatur arah aliran fluida hidrolik agar searah dan tidak ada aliran yang terbalik
- Pilot Valve
Valve ini sebagai kontrol sistem hidrolik. Digunakan untuk mengatur output aktuator sesuai dengan yang diinginkan.
3. Aktuator
Pada artikel sebelumnya telah saya jelaskan dua jenis aktuator pada
sistem hidrolik yaitu silinder hidrolik dan motor hidrolik. Namun selain
dua itu ada aktuator jenis lain yakni:
- Sistem Transmisi Hidrostatik: yaitu suatu sistem transmisi tenaga
putaran yang menggunakan sistem hidrolik. Prinsip dari sistem ini adalah
menggunakan pompa hidrolik pada sisi penggerak dan motor hidrolik pada
sisi yang digerakkan.
- Sistem Pengereman
- Swashplate: yang biasa digunakan pada motor hidrolik untuk menghasilkan akurasi output tekanan yang tinggi.
4. Reservoir
Sebagai tempat penyimpanan fluida hidrolik untuk mengakumulasi perubahan
volume fluida pada saat sistem bekerja. Pada tangki hidrolik juga
didesain adanta suatu sistem untuk memisahkan udara dari fluida
hidrolik, karena adanya udara di dalam fluida dapat mengganggu kerja
sistem.
5. Akumulator
Alat ini berfungsi sebagai penyimpan energi tekanan pada fluida hidrolik
dengan menggunakan gas. Alat ini termasuk alat tambahan yang tidak
semua sistem hidrolik menggunakannya. Tujuan penyimpanan energi tekanan
tersebut adalah untuk menstabilkan tekanan fluida apabila terjadi
penurunan tekanan tiba-tiba yang sesaat, agar tidak mengganggu aktuator
yang sedang bekerja.
6. Fluida Hidrolik
Fluida yang digunakan pada sistem hidrolik biasanya berbahan dasar
minyak bumi dengan tambahan zat-zat aditif. Spesifikasi penggunaannya
berdasarkan kebutuhan yang diinginkan, misalnya ketahanan terhadap api
jika digunakan pada industri dengan lingkungan yang panas, atau juga
pada industri makanan digunakan fluida yang
food grade
(biasanya minyak tumbuhan) atau juga air. Fluida hidrolik selain sebagai
fluida kerja, ia juga berfungsi sebagai pelumas pada komponen-komponen
sistem hidrolik.
7. Filter
Komponen ini berfungsi untuk mengumpulkan kotoran (biasanya berupa
metal) pada fluida hidrolik, agar kotoran-kotoran tersebut tidak ikut
bersirkulasi. Komponen ini sangat pentomg karena kotoran metal selalu
diproduksi pada setiap sistem hidrolik. Biasanya filter diposisikan pada
sisi
suction pompa hidrolik. Namun kebersihan filter ini harus
tetap terjaga, karena apabila terlalu kotor dan menyebabkan aliran
fluida terhambat, dapat menyebabkan kavitasi pada pompa hidrolik yang
sangat berbahaya apabila itu terjadi.
8. Pipa Aliran
Pipa yang digunakan untuk aliran fluida hidrolik dapat berupa pipa standard,
tube, atau juga berupa hose.
Tube
berdiameter sampai dengan 100mm, diproduksi oleh pabrik secara
memanjang tanpa sambungan. Digunakan untuk tekanan hidrolik tinggi yang
presisi.
Sedangkan pada pipa standard, biasanya digunakan pada operasional
tekanan rendah. Dapat menggunakan sambungan, biasanya berupa sambungan
las.
Untuk
hose dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan selang. Namun
selang yang dapat beroperasi pada tekanan yang tinggi, dan biasanya juga
pada temperatur yang tinggi.